Reporter: Rudi Hartono
Medan | Gerbang Indonesia – Seorang lelaki berinisial SN yang bekerja di Bank Mestika Medan meninggal dunia setelah ditangani pihak rumah sakit Eshmun Medan. Di duga disebabkan oleh anti biotik yang disuntikkan dokter ke pasien, SN mengalami kejang dan meninggal dunia pada hari Selasa (15/2/22).
Peristiwa bermula ketika pada hari Senin (14/2/22), SN yang bertugas sebagai sekuriti di bank Mestika Medan, pada shift malam hari seperti biasa pergi kerja. Pada saat didalam perjalanan, SN mengalami kecelakaan, dimana terjadi penyenggolan menyerempet sebuah mobil yang mengakibatkan kaki korban cidera luka ringan.
Rosnani, kakak korban ikut mengantar korban untuk kerja. “Gara-gara menghindari lobang di jalan, adekku mengelaklah, enggak taunya mobil lewat, kenalkah mobil tu terserempet kakinya,’ ujar kakak korban. Akibatnya keduanya jatuh ketengah jalan. Kaki korban lecet dan mengalami pening kepala. Kakak korban kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Eshmun yang berlokasi di Jalan Marelan Raya, Medan Marelan.
Kemudian korban pun rawat inap di RS tersebut pada malam hari (Senin). “Waktu tadi malam korban baik-baik saja. Masih bisa pun dia jalan ke kamar mandi dan beseloroh dengan kami. Tidak berapa lama perawat kemudian merawat korban, mana yang luka di perban dan diobati. Malam itu opname lah kami karena kata adekku meriang dan pening kali kepalanya,”ujarnya.
Keesokan harinya, Selasa 15/2/22, kakak korban melihat keadaan adiknya. Dan petaka itu pun mulai terjadi di pagi itu. Tampak seorang dokter yang tanpa bertanya, menyuntikkan sesuatu ke tubuh adiknya.
“Apa yang dokter suntikkan? ku tanya, di bilang dokterlah antibiotik. Marahlah aku. “Sudah ku bilang tadi dia ada alergi, tapi disuntikkannya juga ke adekku, marahlah aku. Menjeritlah aku memarahi dokter itu, akibatnya pingsanlah adekku itu,”ujar kakaknya sambil menangis sesenggukan.
“Aku tak terima….aku tak terima…cuma dialah Ito (saudara) ku seorang laki-laki, ku lapor nanti ke polisi…,”ujar Rosnani menangis sedih dalam keadaan haru.
Awak media mencoba konfirmasi atas peristiwa ini, tetapi pihak RS Eshmun tidak memberi komentar sama sekali. Menurut keterangan kakak korban, penyuntikan itu hari Selasa pagi (15/2/22), kemudian tidak berapa lama korban meninggal dunia. (RHO)