Mata Pena News – Cyber bullying adalah tindakan agresif yang sengaja dilakukan untuk melukai seseorang di dunia Maya.
Pelaku Cyber bullying yang semakin meningkat karena anonimitor dalam interaksi di dunia Maya. Tidak seperti bullying di dunia nyata
Oknum Pelaku Cyber bullying bisa menyembunyikan identitas aslinya
Kasus cyber bully online atau Cyber bullying adalah penindasan yang dilakukan secara berulang-ulang melalui media elektronik dengan cara menyebarkan data pribadi korban
Menyebar kebohongan dan memfitnah korbannya, mengirim pesan yang tidak baik, mengucilkan seseorang dalam lingkup pertemanan online, membuat dan mengunggah content untuk mempermalukan korban dan lain sebagainya
Seperti kisah yang di alami salah satu Karyawati sebut saja Mba Z
Berikut Kisahnya :
Mba z seorang karyawati sebuah instansi yang juga aktif dalam group pertemanan antara negara, bercerita bahwa dirinya mengalami cyber bullying oleh sekelompok orang didalam group tersebut.
Mereka seperti sekelompok orang yang mungkin punya kesamaan sifat buruk dan penyakit hati (iri, dengki) terhadap orang lain.
Berawal dari postingan yang dibagikan dalam group tersebut, salah seorang dari kelompok cyber bullying memberikan komentar yang kemudian dijawab oleh mba Z tapi jawaban ini ternyata tidak memuaskan si pembuly dan mencoba memperdebatkan postingan mba Z
Tentang penggunaan aplikasi atau filter yang marak digunakan sekarang ini
Sebenarnya ini persoalan sepele tapi karena mereka memang bertujuan untuk mencari masalah dengan saya (kata mba inisial Z ),
Akhirnya saya dibully dengan cara mereka mencari data real saya di media sosial seperti Instagram
karena akun Facebook saya terkunci dan mereka tidak bisa mencuri data dari akun Facebook saya,”kata mba Z.
Dimana di akun Instagram saya dimana mereka mengambil salah satu foto kakak yang digunakan untuk membully saya.
“Selain itu ada foto orang lain entah dari mana mereka ambil dan disebarkan dengan mengatakan itu gambar asli saya,”ucap Mba z
“Selanjutnya Mereka menyebar fitnah dengan mengatakan saya sudah berkeluarga dengan tiga orang ana,” lanjut nya
Dimana data yang mereka dapatkan sangat tidak valid.
Menurut Z sebelumnya sudah banyak orang yang mereka bully di dalam group -group kecil itu, bahkan ada yang kabarnya sudah melapor ke kepolisian
Karena tindakan cyber bullying ini sangat mengganggu korbannya. Tapi sampai berita ini dirilis panggilan terhadap kelompok cyber bullying itu belum pernah ada.
“Apakah laporan masih didalam tumpukan antrian kasus, saya kurang paham juga,”tukas Z.
Di mana Para pelaku cyber bullying banyak menggunakan akun-akun palsu untuk menutupi identitas pribadi mereka
Karena itu mereka sangat berani membully korbannya, dan sengaja ingin membuat orang lain takut pada kelompok mereka
Group pertemanan ini terdiri dari member orang Indonesia dan Pakistan dan juga ada group yang kelompok cyber bullying kuasai yaitu group Fans Turkey, Indonesia, Philipina yang merupakan basecamp kelompok cyber bullying ini.
Tidak hanya Z,tepi juga kejadian ini di alami oleh inisial N, dan inisial IS,sebut saja, yang telah menjadi korban kelompok cyber bullying ini
Mereka semua tidak bisa berbuat banyak karena mereka dikeroyok oleh kelompok cyber bullying dengan banyak akun palsu untuk menghujat, menghina, menertawakan tak jarang para cyber bullying mengeluarkan kalimat kasar pada korbannya
Untuk membuat korbannya takut dan tak berdaya.
Kelompok ini tentunya meresahkan member komunita group yang sedang mencari pertemanan dan persahabatan di dunia Maya.
Pada umumnya member group persahabatan antara negara ini adalah wanita Indonesia yang bekerja atau pernah menjadi tenaga kerja wanita Indonesia di luar negeri
Kejahatan kelompok cyber bullying yang terjadi dalam komunitas group -group kecil seperti group Fans Turkey, Arab,, Pakistan, India, Korea & Western sudah sering terjadi dan jika hal ini dibiarkan akan sangat mengganggu kenyamanan pengguna sosial media yang ingin menjalin persahabatan yang baik.
Beberapa alasan yang mendorong seseorang melakukan cyber bullying bisa disebabkan hal-hal berikut ini; gangguan mental, mereka pernah sebagai korban Bullying, Terjadinya konflik, ingin menjadi pelaku bullying
Dan bisa disebabkan merasa kesepian dan terisolasi.
Orang-orang yang memiliki ciri-ciri kepribadian dark tetred terdiri dari narsisme, sadisme, psikopat dan machiavelliarisme (kepribadian yang manipulatif) lebih berisiko melakukan cyber bullying, karena orang-orang yang memiliki kepribadian tersebut memiliki kecenderungan untuk mengancam dan menyakiti orang lainUntuk meningkatkan rasa superioritasnya.
Dan berharap pihak yang berwenang atau (APH) agar lebih sigap dan lebih serius menangani saat menerima laporan dari korban cyber bullying agar kelompok cyber bullying ini tidak merajalela bebas di dunia Maya(Red)***