Reporter: Grasberg Nahumarury
Pandeglang | Gerbang Indonesia – Gempa sebesar 6,6 magnitudo kemarin pada pukul 16:05 WIB mengguncang kabupaten Pandeglang Banten, dengan kekuatan sebesar itu mengakibatkan sejumlah bangunan seperti perumahan warga mengalami kerusakan dibagikan atap teras.
Gempa yang terjadi di 52 km arah Barat Daya Sumur, Banten ini memiliki kedalaman 40 km, sehingga dampak guncangan yang luas dirasakan di beberapa wilayah sekitar, yang Meliputi Banten, Lampung, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Dan untuk terjadinya gempa sendiri Kepala BMKG, Dwikorota Karnawati menjelaskan gempa terjadi akibat aktivitas lempeng di selatan Jawa.
“Gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah lempeng Benua Eurasia, atau tepatnya ke bawah Pulau Jawa yang terus-menerus hingga Nusa Tenggara,” jelas Dwikorita.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik, atau akibat patahan naik,” lanjut dia dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui platform video YouTube.
Sementara berdasarkan pemodelan tsunami, Dwikorita nenegaskan gempa ini tidak menyebabkan potensi terjadinya tsunami. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga melaporkan pada Jumat (14/1/2022) petang, terkait kerusakan yang terjadi beberapa rumah warga yang ada di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, mengalami dampak kerusakan.
Sementara itu, hingga pukul 17:20 WIB, gempa susulan disebutkan sudah terjadi sebanyak 5 kali dengan kekuatan terbesae M 5,7.
Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak termakan isu yang beredar dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. (Grasberg Nahumarury)