Reporter: Rudi Hartono
Medan | Gerbang Indonesia – Forum Rembuk Seniman Medan resmi menunjuk Hafiztaadi sebagai Ketua Dewan Kesenian Medan (DKM) periode 2022-2027 melalui voting pada acara Musyawarah Seniman Medan, Jumat (4/2/22) di eks Taman Budaya Sumatra Utara, Jalan Perintis Kemerdekaan 33 Medan.
Acara ini dibuka oleh Wali Kota Medan diwakili Kepala Dinas Kebudayaan Kota Medan, O.K Zulfi. Acara Musyawarah Seniman Medan berlangsung 4-6 Februari 2022. Mewakili Wali Kota Medan, O.K. Zulfi saat membuka Musyawarah meminta seniman Medan menghilangkan ego pribadi.
“Hilangkan ego pribadi, supaya kesenian di Kota Medan kembali bangkit,” katanya.
Usai membacakan pidato Wali Kota Bobby Afif Nasution, O.K. Zulfi menyebutkan, eks kompleks Taman Budaya Sumatra Utara sudah diserahterimakan dari Pemerintah Provinsi Sumatra Utara kepada Pemerintah Kota Medan. Selanjutnya akan menjadi Kantor Dinas Kebudayaan Kota Medan.
“Mungkin penyerahan aset (eks Taman Budaya Sumatra Utara) ini terlambat sehingga (kami) belum maksimal menganggarkan perawatan dan renovasi gedung ini,” ujarnya.
Berkaitan itu, dia menegaskan, gedung eks Taman Budaya Sumatra Utara merupakan milik masyarakat Medan. Karenanya, siapapun bisa menggunakannya.
“Gedung eks Taman Budaya ini adalah milik masyarakat Medan, bukan milik perorangan atau pribadi. Jadi, hilangkanlah ego pribadi,” sebutnya.
Mengenai Musyawarah Seniman Medan, Zulfi berpendapat, hal itu sudah sesuai Pasal 79 Peraturan Wali Kota Medan Nomor 10 Tahun 2014. Pasal itu menyebutkan, pembubaran Dewan Kesenian dapat dibubarkan melalui Musyawarah dan disetujui Wali Kota Medan. “Setelah bubar, semua aset dan kekayaan Dewan Kesenian harus diserahkan kepada Pemerintah Daerah. Ini juga harus dilakukan oleh pengurus DKM nantinya,” tandasnya.
*Ketua Umum DKM Terpilih*
Dalam pemilihan suara Ketua Umum DKM secara terbuka, Hafiztaadi memenangkan posisi tersebut setelah unggul 1 suara dengan Afrion. Diketahui, ada 4 calon yang mengajukan diri untuk menjadi ketua DKM dengan hak pilih berjumlah total 44 suara.
Sebagai tambahan, yang diizinkan untuk memilih ketua baru DKM harus penggiat seni dan yang terpenting harus beralamat Kota Medan sesuai dengan KTPnya.
Dalam pidato kemenangannya, Hafiz mengatakan yang paling utama dibenahi adalah sistem dari dewan, bagaimana cara menciptakan iklim berkesenian.
“Apa kebutuhan kita untuk kesenian agar membangun dan mengembangkan seni dan budaya di Kota Medan? Jadi kita bekerja sama dengan mitra-mitra atau budayawan-budayawan untuk mengembangkannya,” katanya.
Ia juga mengatakan akan berbicara dengan Wali Kota Medan tentang kesehatan untuk para seniman. “Kita seniman kenapa tidak mengajukan BPJS gratis? Kita harus mencoba, tetapi harus ikut memaksa beliau (Wali Kota Medan) memikirkan ini,” katanya.
Pegiat teater tersebut juga ingin membangun teknologi basis taman baca literasi dalam konsep digital. “Bagaimana dewan ke depannya akan mempunyai orang yang pandai teknologi dan bisa mengembangkan transformasi digital,” inginnya.
Hafiz berpendapat, yang menduduki anggota DKM mempunyai tanggung jawab yang besar karena merupakan bangku panas. “Kalau DKM tidak beres kerjanya, saya minta semuanya maki yang ada di depan (ketua/pengurus DKM baru),” tegasnya.
Dalam periodenya, ia berharap akan dibimbing dalam bekerja sebagai Ketua DKM yang baru. “Saya mohon doa bahwa kita siap bekerja dan kita butuh masukan-masukan untuk melanjutkan nilai-nilai luhur dari kesenian,” harapnya.
Selain Hafiztaadi, Musyawarah hari perdana berhasil memilih Afrion sebagai Wakil Ketua, Suyadi San Ketua Litbang, Manchu Ketua Komite tari, Wirja Taufan Ketua Komite Sastra, Jhon Taxman Ketua Komite Musik, Hadi RA Ketua Komite Teater, Jimmy Siahaan Ketua Komite Seni Rupa, Ayat Pradipta Ketua Komite Sinematografi/Multimedia, Farida Purba sekretaris, Emma Matondang bendahara. (RHO)