Balikpapan, Gerbang Indonesia – Dengan kapasitas produksi 260 ribu barrel per hari, Kilang Unit Balikpapan saat ini menjadi kilang terbesar nomor 2 yang dimiliki Pertamina. Hasil produksi dari kilang ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan energi BBM di Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi dan Indonesia Bagian Timur. Produksi Kilang Unit Balikpapan ada juga yang dikirim ke Surabaya, Bali dan Nusa Tenggara.
“Komitmen untuk memproduksi BBM merupakan salah satu tanggung jawab Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan untuk mendukung ketahanan energi di Indonsia,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Peranginangin (Sabtu, 19/02).
Chandra menyampaikan bahwa produksi gasoil KPI Unit Balikpapan pada 2021 mencapai 45,7 juta barrel. Produk gasoil ini meliputi solar dan Pertamina Dex. Sementara produksi gasoline mencapai 10,4 juta barrel. Produk-produk gasoline meliputi premium, pertalite dan pertamax.
“Selama tahun 2021, kita memang masih mengalami pandemi covid-19. Namun, kegiatan operasional Kilang Unit Balikpapan tetap beroperasi agar dapat memproduksi BBM dan juga produk non BBM,” kata Chandra.
Selain itu, upaya-upaya untuk mempertahankan kehandalan kilang agar dapat beroperasi dengan baik juga tetap dilaksanakan.
Sebagai informasi, Kilang Unit Pertama di Balikpapan dibangun tahun 1922. Unit ini rusak akibat perang dunia II, dan beroperasi kembali di tahun 1950. Setelah Permina membeli unit ini tahun 1966 dari Shell, Pertamina melakukan peningkatan kapasitas Unit ini pada tahun 1995 dan beroperasi tahun 1997.
Sebelumnya pada tahun 1980, Pertamina juga membangun unit ke 2 dan beroperasi 4 tahun kemudian yaitu pada tahun 1984.
Untuk semakin meningkatkan kualitas produk BBM dan Non BBMnya, saat ini sedang dilakukan peningkatan kapasitas kilang. Nanti, kapasitas produksi Kilang di Balikpapan akan meningkat menjadi 360 ribu barrel per hari.
“Kilang Pertamina tentunya terus berbenah dan berinovasi agar ketahanan energi dalam hal kebutuhan energi khususnya BBM di masa depan terus dapat terjaga. Dengan demikian Pertamina terus dapat meng-energize bangsa dan negara Indonesia,” tutup Chandra.(Deni)